RUPANYA KAU MENYESAL
Dalam diamku
sungguh tak sanggup
Mengingat kau
yang telah berlari
Berjuta kenangan
tak mampu kuingat lagi
Kau perlu waktu
satu detik untuk menjatuhkanku
Kau tertawa
melihat air mataku mengalir
Kau gembira telah berhasil membuatku mati berdiri
Sia-sia kau
nyalakan api dihadapanku
Rupanya kin kau
menyesal
Tahukah, aku
tidak akan hangus terbakar apimu
UNGKAPAN HATI
Aku menerima
dengan tulus
Aku memilih
dengan ikhlas
Kau beri aku tumpukan batu yang sangat berat
Aku sabar..
Kau tak tahu
dan tak akan pernah tahu
Hamper aku tak
mampu berdiri tegak
Disetiap hening
malam hamper ku tak sadar
Bahwa yang
kupikirkan adalah angan belaka
Rasanya ingin
ku robek saja hati ini
Lalu kubuang jauh
kesana
Biar tak lagi
merasakan
Merasakan rasa
sakit dan kecewa
Detak jantungku
Lebih kencang
dari berdetaknya jarum jam
Disetiap detak
jantungku
Seakan nafasku
berhenti saat itu
Tangan tak
mampu lagi menggenggam
Kaki tak mampu
lagi melangkah
Mulut tak mampu
lagi berkata
Hanya pasrah
dan menerima