Sabtu, 09 Juni 2012

ungkapan hati


RUPANYA KAU MENYESAL
Dalam diamku sungguh tak sanggup
Mengingat kau yang telah berlari
Berjuta kenangan tak mampu kuingat lagi

Kau perlu waktu satu detik untuk menjatuhkanku
Kau tertawa melihat air mataku mengalir
Kau gembira  telah berhasil membuatku mati berdiri

Sia-sia kau nyalakan api dihadapanku
Rupanya kin kau menyesal
Tahukah, aku tidak akan hangus terbakar apimu

UNGKAPAN HATI
Aku menerima dengan tulus
Aku memilih dengan ikhlas
Kau beri  aku tumpukan batu yang sangat berat
Aku sabar..

Kau tak tahu dan tak akan pernah tahu
Hamper aku tak mampu berdiri tegak
Disetiap hening malam hamper ku tak sadar
Bahwa yang kupikirkan adalah angan belaka

Rasanya ingin ku robek saja hati ini
Lalu kubuang jauh kesana
Biar tak lagi merasakan
Merasakan rasa sakit dan kecewa

Detak jantungku
Lebih kencang dari berdetaknya jarum jam
Disetiap detak jantungku
Seakan nafasku berhenti saat itu

Tangan tak mampu lagi menggenggam
Kaki tak mampu lagi melangkah
Mulut tak mampu lagi berkata
Hanya pasrah dan menerima


puisi chairil anwar

CINTAKU JAUH DI PULAU
(Chairil Anwar)

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
Angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya

Di air yang terang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertahta, sambil berkata :
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa ajal memanggil dulu
sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri