Selasa, 22 Mei 2012

makalah ( analisisi iklan teh sariwangi)

BAB  I 
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Iklan merupakan salah  satu bentuk komunikasi. Jenis komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi massa. Dikatakan demikian karena iklan merupakan kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak yang tidak di kenal (bersifat anonym) dan bersifat heterogen (dalam latar belakang social, ekonomi, budaya, dan pendidikan, serta penerima (komunikan).
Dalam menjalankan komunikasinya iklan memiliki berbagai gaya baik dalam penyajian maupun isi iklan itu sendiri. Dalam perkembangan pemakainya, iklan itu mengandung makna yang besar tentang sesuatu yang disuguhkan, ditawarkan atau di jual. Iklan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu iklan perniagaan dan iklan pemberitahuan. Jenis yang pertama khusus digunakan dalam bidang perniagaan yakni menginformasikan produk-produk yang di produksi secara masal kepada masyarakat. Maksudnya agar masyarakat tergerak untuk membeli atau mengonsumsi produk-produk tersebut. Dengan demikian terjadi keseimbangan antar produksi dan konsumsi. Jenis yang kedua merupakan pemberitahuan tentang lowongan kerja, pelanggan dan penerimaan siswa/mahasiswa pada suatu lembaga pendidikan.
Para perusahaan produk minuman berlomba-lomba memasang iklan dengan tujuan untuk memikat para pelanggan agar dapat menggunakan produk minuman teh sariwangi pada periode promo sampai dengan 31 maret 2011 tawaran yang digunakan biasanya berupa bonus. Akhir-akhir ini yang paling terbaru adalah perusahaan minuman teh sariwangi yang menawarkan tawaran terbarunya yaitu gratis voucher solaria Rp.10.000, beli 4 sariwangi isi 25. Di dalam iklan banyak sekali symbol-simbol atau warna warni dalam iklan seperti dalam iklan sariwangi terdapat sepasang suami istri yang sedang ngobrol berdua di dalam ruangan dengan minum teh sariwangi.
Dalam kaitannya dunia iklan banyak digunakan oleh para pengiklan dalam proses eksekusi iklan. Menurut ilmu komunikasi iklan mempunyai pengertian sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator atau penyampai pesan kepada komunikan atau penerima pesan melalui suatu media dengan tujuan agar komunikan tertarik, memilih dan membeli. Iklan tidak sekedar member informasi suatu produk ( ide, jasa dan barang ) tetapi iklan sekaligus memiliki sifat mendorong dan membujuk orang agar menyukai. Hal tersebut tampak akan adanya tujuan yang komersial (mencari keuntungan ) dalam tampilan suatu iklan.



1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah narasi iklan teh sariwangi yang disiarkan melalui Koran dan televisi?
2.      Aspek apa saja yang di analisis dari iklan teh sariwangi?
3.      Bagaimanakah kreativitas iklan teh sariwangi yang dianalisis secara kontekssituasional?
1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas tulisan ini bertujuan untuk mengungkap kreativitas penggunaan bahasa yang digunakan dalam iklan teh sariwangi.
1.      Untuk mengetahui narasi daya kreatif iklan teh sariwangi.
2.      Untuk mengetahui aspek-aspek gramatikal dan aspek leksikal wacana iklan teh sariwangi.
3.      Untuk mengetahui kreativitas iklan teh sariwangi setelah dianalisis secara konteks situasional.
1.4  Manfaat penelitian
Setiap penelitian diharapkan memberikan dan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa berupa teoritis dan praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1.      Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk memberikan ilmu dan mempermudah memahami tentang analisis iklan produk minuman teh sariwangi.
2.      Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat member sumbangan bagi pengetahuan tentang analisis iklan.















BAB II 
LANDASAN TEORI
1.1  Pengertian Iklan
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan  pemasang iklan.
 Menurut Paul Copley  iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk. Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator, dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.
Kotler (1991:237 ) mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide , promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang di bayar artinya dalam menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara khusus melakukannya dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayar orang yang mengupayakannya.
1.2  Tujuan iklan
Kita sering melihat iklan, baik di media cetak ataupun media elektronik. Sesungguhnya setiap iklan memiliki tujuan yang berlainan. Ada iklan yang ditujukan untuk mengenalkan produk; ada yang bertujuan untuk mengingatkan orang akan sebuah merk; ataupun ada juga yang membujuk audiens untuk membeli produk yang ditawarkan. Berikut dijelaskan secara rinci  tujuan dari komunikasi periklanan.
a.      Informing
v  Menginformasikan pelanggan mengenai keberadaan suatu produk baru
v  Memperkenalkan cara pemakaian baru dan produk tertentu
v  Menyampaikan perubahan harga kepada pelanggan
v  Menjelaskan cara kerja suatu produk
v  Melusurkan kesan yang keliru
v  Membangun  citra perusahaan

b.      Persuading
v  Membentuk pilihan produk atau merek
v  Mengalihkan pilihan ke produk tertentu
v  Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
v  Mendorong  calon pelanggan untuk melakukan pembelian.

c.       Reminding
v  Mengingatkan pelanggan akan tempat-tempat pembayaran listrik.
v  Mengingatkan pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat.
v  Membuat pelanggan tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan layanan masyarakat.
Sementara itu perencanaan isi atau materi iklan bisa mengacu pada tiga pendekatan, tiga jenis pendekatan itu adalah sebagai berikut:
a.      Rational appeal (daya tarik rasional).
v  Berorientasi pada pemberian informasi yang bersandar pada fakta-fakta yang rasional.
v  Mengedepankan benefit fungsional dari suatu produk.
v  Pesan menggambarkan mutu, nilai ekonomis, atau kinerja produk.
Contoh iklan mobil panther yang mengedepankan nilai irit bahan bakar.
b.      Emotional appeal (daya tarik emosional )
v  Berorientasi pada upaya untuk menggelitik aspek emosi dan perasaan (feeling) pelanggan.
v  Mengedepankan nilai prestise suatu produk; memiliki produk diasosiasikan dengan gengsi tertentu.
Contoh iklan mobil BMW atau sabun kecantikan LUX.
c.       Moral appeal (daya tarik moral )
v  Berorientasi pada upaya menggugah nurani pelanggan akan hal yang baik dan benar atau bermoral dan tidak bermoral.
v  Sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkoba, AIDS, dan kampanye anti korupsi.
1.3  Sifat-sifat iklan
a.      Abstrak (abstractness)
Meskipun dalam beberapa kasus iklan dapat diwujudkan dalam bentuk spanduk, media periklanan lainnya yang berwujud secara fisik namun pada dasarnya hakikat iklan itu tidak berwujud atau abstrak. Hal ini dikarenakan esensi iklan itu adalah pesan atau berita yang di buat perusahaan yang tentu saja sifat pesan adalah abstrak.
b.      Penyajian publik
Iklan bersifat general, umum dan lazim karena tujuan iklan adalah untuk dikonsumsi oleh masyarakat secara umum dan bersifat standar.
c.       Kemampuan meresap
Iklan yang baik adalah iklan yang mempunyai kemampuan untuk meresap dan dimaknai sesuai dengan keinginan pemasang iklan.
d.      Ekspresi yang diperkuat
Iklan yang baik harus mempunyai kemampuan untuk memperkuat ekspresi produk atau jasa dan bahkan citra perusahaan yang diiklankan melalui sarana warna, bentuk, animasi, suara dan pemilihan kata yang tepat.
e.       Tidak mengenai orang tertentu
Iklan yang baik tidak menggambarkan atau ditujukan kepada seseorang secara subjektif melainkan bersifat umum.















BAB III
 METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode study deskriptif karena tujuannya untuk mengetahui aspek-aspek yang terdapat dalam iklan yang disiarkan melalui media cetak dan media elektronik. Metode ini dilakukan melalui tiga tahap , yakni pengumpulan data, pengolahan data dan penyimpulan
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptip pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang di teliti secara tepat.







BAB IV
DESKRIPTIF DATA DAN ANALISIS
4.1 Deskripsi dan analisis
Dalam bab ini penulis akan menganalisis beberapa data. Pertama mengenai deskripsi analisis pada iklan teh sariwangi gratis voucher solaria Rp 10000, sariwangi ngobrol hangat, kemudian yang kedua adalah mengenai gambaran yang terdapat pada iklan teh sariwangi beli 4 sariwangi isi 25.
Untuk mempermudah penguraian sebelum memulai analisis dapat penulis tampilkan bagaimana foto ditampilkan bersama teks. Seluruh teks dalam halaman tersebut penulis pertimbangkan sebagai bahan analisis.

Gambar 1
Pada gambar 1 di atas terdapat kata “gratis voucher solaria Rp 10000 yang bermaksud untuk mencapai tujuan dengan menggunakan berbagai cara sehingga menarik perhatian calon pembeli untuk membeli barang-barang yang diiklankan. Cara yang di tempuh dapat melalui penglihatan (visual), pendengaran (aural) dan bahasa .
Gambar 2
Pada gambar 2, hampir sama dengan gambar 1 yaitu bertujuan untuk menarik perhatian pelanggan dengan cara memberikan berbagai bonus.

Gambar 3
Pada gambar 3 terdapat kata “sariwangi ngobrol hangat” kekomunikatifan bahasa iklan sering di bentuk melalui kata-kata yang kreatif, bukan sekedar mengucapkan kata-kata apa yang diucapkan dalam iklan antara lain mencakupi pemilihan kata, kepadatan dan tipe-tipe bahasa kiasan, pola-pola irama, komponen bunyi, dan cirri-ciri yang lain.

Gambar 4
Pada gambar 4 jika dianalisis dari sudut pandang dengan menggunakan representament  adalah sebuah tanda yang mempengaruhi persepsi seseorang melalui panca indera dan mewakili sesuatu yang lain. Dalam iklan ini adalah ada sepasang suami istri yang sedang ngobrol berdua sambil minum segelas teh sariwangi, pasangan suami istri tersebut telah mewakili semua tujuan dari iklan yang di buat karena tema iklan sariwangi tersebut adalah mari ngteh mari bicara, maka dari itu symbol dari representament iklan tersebut adalah dua gelas teh sariwangi.
 Jika iklan sariwangi ini di analisa dari sudut pandang dengan menggunakan interpretan adalah warna biru karena sudah menjadi ikon dimana-mana dan di kenal oleh kalangan masyarakat secara umum bahwa symbol warna produk  teh sariwangi adalah warna biru.
BAB V
PENUTUP
5.I Kesimpulan
Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang mengalami perkembangan sesuai dengan gaya hidup yang diletakan pada produk. Misalnya iklan untuk remaja bahasa yag digunakan lebih formal, riang, dan bahkan menggunakan bahasa prokem. Dalam iklan teh sariwangi kekomunikatifan bahasa di bentuk melalui kata-kata yang kreatif. Dengan kata lain kreativitas orang-orang yang terlibat dalam pembuatan iklan sangat menunjang keberhasilan sebuah iklan.


1 komentar: